Seperti Teratai 2 by Muhammad Arief Faturrahman
Seperti Teratai 2
By : Muhammad Arief Faturrahman
Melanjutkan cerita sebelumnya, setelah bocah itu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, si anak laki-laki ini masih menemani nya bahkan satu sekolah juga. Mereka nampak seperti sahabat yang makin hari makin akrab, anak laki-laki ini mengajak bocah ini untuk membuka dirinya keputusan semua orang, bukan hanya kepada diri nya saja. Bocah ini mulai mencoba apa yang di katakan sahabat nya tersebut. Sampai suatu hari, anak laki-laki ini mengajak bocah ini ikut dengan nya ke sebuah GOR (Gelanggang Olahraga), ya disana mereka berdua berlari-lari santa,dan ketika itu bocah ini melihat sekumpulan orang sedang berlatih pencak silat, dia pun bertanya kepada anak laki-laki tersebut "Olahraga apa itu, selama hidup saya belum pernah melihat olahraga itu? ". Anak laki-laki itu menjawab " Itu olahraga pencak silat, olahraga asli dari Indonesia. " Dan ketika itu juga bocah ini nampak tertarik dengan pencak silat yang pada saat itu, pencak silat yang sedang latihan adalah pencak silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Kemudian bocah ini pulang dan langsung menanyakan hal ini kepada orang tuanya, orang tuanya hanya terdiam sambil tersenyum mendengar cerita anaknya. Ternyata setelah bocah itu berhenti menceritakan apa yang dia lihat tadi bersama sahabatnya itu, orang tua dari si bocah ini dulunya saat muda adalah seorang pendekar pencak silat PSHT yaitu ayah nya. Sang ayah hanya memberikan nasihat jika dia ingin mengikuti pencak silat tersebut silahkan, asal jangan berhenti di tengah jalan dalam proses nya nanti, bocah itu nampak bahagia, baru kali ini Ayah nya memperbolehkan dia melakukan sesuatu. Hari berikutnya bocah ini mengajak sahabatnya untuk ikut berlatih pencak silat, awalnya anak laki-laki ini ragu da heran, baru lihat pertama kali dengan pencak silat dia sudah jatuh cinta, dan ingin ikut. Namun, setelah berfikir panjang dan ini juga baik untuk sahabatnya sendiri, anak laki-laki ini meng iya kan untuk ikut berlatih pencak silat. Ketika di tanya kenapa tertarik ikut pencak silat, jawaban bocah itu simpel, saya suka melihat bentuk hati dan bunga teratai nya. Akhirnya mereka berdua pun ikut berlatih.
Suka duka mereka berdua lalui, bocah yang awalnya menutup diri dengan dunia luar dan enggan berbicara banyak, melalui pencak silat ini bocah ini banyak belajar tentang arti sebuah hidup, tata krama, sosial, dan tentu nya olahraga pencak silat. Perlu pembaca ketahui, bahwa pencak silat PSHT ini bukan hanya mengajar kan pencak atau gerakan saja tapi, kesenian dan terutama adalah sopan santun. Pencak silat ini, mengajar Nilai-nilai kehidupan yang tidak menyimpang dari ajaran agama. Bocah ini dan si anak laki-laki sahabatnya itu, menikmati semua proses pembelajaran di PSHT. Dorongan dan motivasi sang ayah lah yang membuat dia masih bertahan dengan proses. Dan pada akhirnya mereka berdua selesai sampai tahap akhir untuk menjadi seorang warga (pendekar), sejumlah prestasi pun di raih bocah ini dan sahabatnya, sahabat nya ini merasa bocah ini telah berubah menjadi lebih baik lagi dan dia merasa senang dan bahagia,
ternyata si anak laki-laki ini, adalah sepupu jauh dari bocah tersebut yang diamanahkan oleh ayah dari bocah itu, untuk menjadi sahabat dan menuntunya untuk membuka diri dengan dunia luar, dan melalui pencak silat juga lah mereka berdua semakin akrab dan tak terpisahkan seperti saudara kembar.
Seperti bunga teratai bocah ini tumbuh dari yang awalnya di acuhkan dunia luar dan tak di pandang sama sekali, lalu dia berproses di untuk dia membuka jati diri dia yang sebenarnya dan menunjukkan bahwa dia bisa berguna dan kelak bisa menyinari atau sebagai tempat orang mencari motivasi dari dirinya. Bunga teratai akan nampak indah dilihat jika sudah mekar sempurna dan menjadi bunga yang selalu indah bahkan di tempat yg kotor sekali pun, dan seperti hati yang bersinar pancaran cahaya nya menembus semuanya, sebagai mana dia menjadi motivator, penggerak, atau pemimpin yang selalu menjadi panutan orang sekitar nya.
Bocah kecil bertransformasi menjadi seorang pendekar yang di segani dan mempunyai jiwa seperti padi, semakin banyak semakin merunduk, dia tidak sombong dan angkuh dengan apa yang dia capai selama ini, karena dia paham betul apa yang membuat dirinya seperti sekarang ini, siapa orang yang berperan penting di kehidupan nya sampai sekarang ini. Terlepas dari itu semua janganlah kita lihat hasil dari orang tersebut dan mencaci ketika gagal, tapi hargai perjuangan dan prosesnya karena tanpa itu semua dia tidak bisa berada di puncak.
Nah sekian dulu cerita dari "Seperti Teratai", penulis akan menceritakan kisah" Inspiratif lainnya. Sekian dan terimakasih...
By : Muhammad Arief Faturrahman
Melanjutkan cerita sebelumnya, setelah bocah itu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, si anak laki-laki ini masih menemani nya bahkan satu sekolah juga. Mereka nampak seperti sahabat yang makin hari makin akrab, anak laki-laki ini mengajak bocah ini untuk membuka dirinya keputusan semua orang, bukan hanya kepada diri nya saja. Bocah ini mulai mencoba apa yang di katakan sahabat nya tersebut. Sampai suatu hari, anak laki-laki ini mengajak bocah ini ikut dengan nya ke sebuah GOR (Gelanggang Olahraga), ya disana mereka berdua berlari-lari santa,dan ketika itu bocah ini melihat sekumpulan orang sedang berlatih pencak silat, dia pun bertanya kepada anak laki-laki tersebut "Olahraga apa itu, selama hidup saya belum pernah melihat olahraga itu? ". Anak laki-laki itu menjawab " Itu olahraga pencak silat, olahraga asli dari Indonesia. " Dan ketika itu juga bocah ini nampak tertarik dengan pencak silat yang pada saat itu, pencak silat yang sedang latihan adalah pencak silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Kemudian bocah ini pulang dan langsung menanyakan hal ini kepada orang tuanya, orang tuanya hanya terdiam sambil tersenyum mendengar cerita anaknya. Ternyata setelah bocah itu berhenti menceritakan apa yang dia lihat tadi bersama sahabatnya itu, orang tua dari si bocah ini dulunya saat muda adalah seorang pendekar pencak silat PSHT yaitu ayah nya. Sang ayah hanya memberikan nasihat jika dia ingin mengikuti pencak silat tersebut silahkan, asal jangan berhenti di tengah jalan dalam proses nya nanti, bocah itu nampak bahagia, baru kali ini Ayah nya memperbolehkan dia melakukan sesuatu. Hari berikutnya bocah ini mengajak sahabatnya untuk ikut berlatih pencak silat, awalnya anak laki-laki ini ragu da heran, baru lihat pertama kali dengan pencak silat dia sudah jatuh cinta, dan ingin ikut. Namun, setelah berfikir panjang dan ini juga baik untuk sahabatnya sendiri, anak laki-laki ini meng iya kan untuk ikut berlatih pencak silat. Ketika di tanya kenapa tertarik ikut pencak silat, jawaban bocah itu simpel, saya suka melihat bentuk hati dan bunga teratai nya. Akhirnya mereka berdua pun ikut berlatih.
Suka duka mereka berdua lalui, bocah yang awalnya menutup diri dengan dunia luar dan enggan berbicara banyak, melalui pencak silat ini bocah ini banyak belajar tentang arti sebuah hidup, tata krama, sosial, dan tentu nya olahraga pencak silat. Perlu pembaca ketahui, bahwa pencak silat PSHT ini bukan hanya mengajar kan pencak atau gerakan saja tapi, kesenian dan terutama adalah sopan santun. Pencak silat ini, mengajar Nilai-nilai kehidupan yang tidak menyimpang dari ajaran agama. Bocah ini dan si anak laki-laki sahabatnya itu, menikmati semua proses pembelajaran di PSHT. Dorongan dan motivasi sang ayah lah yang membuat dia masih bertahan dengan proses. Dan pada akhirnya mereka berdua selesai sampai tahap akhir untuk menjadi seorang warga (pendekar), sejumlah prestasi pun di raih bocah ini dan sahabatnya, sahabat nya ini merasa bocah ini telah berubah menjadi lebih baik lagi dan dia merasa senang dan bahagia,
ternyata si anak laki-laki ini, adalah sepupu jauh dari bocah tersebut yang diamanahkan oleh ayah dari bocah itu, untuk menjadi sahabat dan menuntunya untuk membuka diri dengan dunia luar, dan melalui pencak silat juga lah mereka berdua semakin akrab dan tak terpisahkan seperti saudara kembar.
Seperti bunga teratai bocah ini tumbuh dari yang awalnya di acuhkan dunia luar dan tak di pandang sama sekali, lalu dia berproses di untuk dia membuka jati diri dia yang sebenarnya dan menunjukkan bahwa dia bisa berguna dan kelak bisa menyinari atau sebagai tempat orang mencari motivasi dari dirinya. Bunga teratai akan nampak indah dilihat jika sudah mekar sempurna dan menjadi bunga yang selalu indah bahkan di tempat yg kotor sekali pun, dan seperti hati yang bersinar pancaran cahaya nya menembus semuanya, sebagai mana dia menjadi motivator, penggerak, atau pemimpin yang selalu menjadi panutan orang sekitar nya.
Bocah kecil bertransformasi menjadi seorang pendekar yang di segani dan mempunyai jiwa seperti padi, semakin banyak semakin merunduk, dia tidak sombong dan angkuh dengan apa yang dia capai selama ini, karena dia paham betul apa yang membuat dirinya seperti sekarang ini, siapa orang yang berperan penting di kehidupan nya sampai sekarang ini. Terlepas dari itu semua janganlah kita lihat hasil dari orang tersebut dan mencaci ketika gagal, tapi hargai perjuangan dan prosesnya karena tanpa itu semua dia tidak bisa berada di puncak.
Nah sekian dulu cerita dari "Seperti Teratai", penulis akan menceritakan kisah" Inspiratif lainnya. Sekian dan terimakasih...
Comments
Post a Comment