#INICINTA PART I
CINTA satu kata yang takkan habis dibicarakan sepanjang waktu, kata yang akan terus laku dijual dalam dunia cerita dunia layar bahkan dunia nyata. cinta itu tidak bisa dilihat, namun nyata dirasakan.
cinta tidak dapat di ciptakan atau dipaksakan dan tidak dapat di musnahkan, hanya dapat beralih bentuk.
Cinta ditemukan pada semua hal. Atas nama cinta banyak orang memperroleh kebahagiaan, atas nama cinta pula banyak orang menuai luka nestapa. karena cinta seseorang yang gagap tiba tiba menjadi puitis, karena cinta pula seorang ahli sastra seolah seperti anak kecil yang baru belajar bicara.
Cinta bisa membuat seorang pengecut menjadi pemberani, membuat yang paling berani menjadi jinak dihadapanya. Demi cinta tak ada lautan yang tak bisa disebrangi, tak ada gunung yag tak bisa di daki.
Karena cinta, pembunuh akan jadi yang paling baik. cinta pula yang memberi harapan kepada yang putus asa. Sungguh mulia cinta, ia putih, suci , bersih tanpa noda.
Cinta adalah kasih sayang yang tulus, yang diberikan kepada pencipta kita, Allah swt. dialah sumber segala kasih sayang dan cinta yang ada di permukaan bumi dan langit serta yang ada diantara keduanya. allah lah yang berkehendak menjadikan setiap akal dan hati kita cenderung pada perasaan saling menyayangi , saling membutuhkan. bukan hanya butuh untuk dicintai, tapi juga butuh untuk mencintai. Cinta adalah fitrah manusia. tanpa cinta takkan lengkap keberadaan kita sebagai makhluk allah.
Sejak awal penciptaan kita pun, cinta telah berperan disana. manusia dimulai dari ketiadaan, ruang kosong, tanpa waktu, lalu allah berkehendak menjadikan kita dengan cintanya. ditiupkannya ruh kepada kita, yang membuat kita menjadi ada. yang membuat kita bisa merasakan lezatnya hidangan yang kita santap. sejuknya udara saat hujan mereda, dan membuat semua indera kita bisa berfungsi. tanpa kehendak allah dan tanpa izin allah, mustahil semua yang aa pada diri kita bisa kita nikmati. Mustahil.....
Lalu, kita tumbuh dan berkembang di dalam cinta di rahim ibunda tersayang. diawali dengan pernikahan mulia ayah dan ibu kita. setiap hari mereka berdua memantau dan menanti perkembangan kita.
Ayah begitu gembira menanti kehadiran kita di dunia. ditengah usaha manafkahi bunda dan calon anaknya serta menabung untuk kelahiran buah hatinya. ia tak jarang mengingatkan kita, selalu terusik kerjanya bila muncul pertanyaan. "Apakah anakku baik baik saja??"
Setiap upah yang diterimanya selalu di utamakannya untuk kita nanti. tak jarang ayah bunda kita menahan lapar dengan alasan "ini untuk si kecil nanti......''
Bunda, sungguh tak terhitung jasamu. setiap hari memberatkan dan membatasi mereka dengan tubuh kita yang setiap hari semakin besar. setiap hari disibukkannya dengan membaca buku ''bagaimana mempersiapkan kedatangan seorang bayi?''
BERSAMBUNG............................
Comments
Post a Comment